Rabu, 08 Juli 2015

Cabai Rawit

Kalau ada istilah kecil kecil cabai rawit maka apa yang ada dipikiran anda? kecil dan pedas bukan? memang seperti itulah penampakan cabai rawit, cabai yang sangat mudah ditemukan di pasar pasar traditional.


Cabai Rawit memiliki banyak nama seperti Chili Pari di Malaysia dan Singapura, Silling Labuyo di Filipina, phrik khi nu di Thailand, atau di Inggris lebih di kenal dengan Bird Eye Papper,  mungkin gara gara bentuknya sperti mata burung.


Cabai rawit sangat cocok untuk sambel masakan apapun, sambal korek cocok, buat samabal rujak juga cocok, jadi cabai rawit ini selain peminatnya banyak juga mudah ditanam di pekarangan kita, asal tidak kekurangan air maka dia dapat tumbuh.

Selasa, 07 Juli 2015

asal usul sambal versi kaskus

Rasanya makan kurang lengkap tanpa ditemani sambal, itulah barangkali yang menjadi anggapan kebanyakan masyarakat nusantara. Hampir seluruh masakan di Indonesia selalu dilengkapi dengan sambal. Pisang pun dimakan dengan samabal, itulah yang terjadi di Manado. Jika tidak ada sambal, beberapa potong irisan cabe dan cabe rawit pun jadi.



Kebiasaan makan sambal ini tak ayal terbawa ke luar negeri. Rasa hambar tanpa sambal menjadi alasan. Lidah lokal pun sering protes jika sambalnya tak sepedas sambal negeri sendiri. Sambal botolan pun jadi pilihan untuk dibawa, dari pada ngulek sendiri, harus bawa cobek pula. Tentu akan meberatkan bagasi.



Sambal begitu populer di Nusantara dan nyaris menjadi makanan utama, bukan sekedar pelengkap. Hal ini dikarenakan seni kuliner Nusantara bersifat koud eten (hidangan dingin). Cabai menjadi penting dalam setiap masakan karena rasa pedas cabe tidak hanya memberikan rasa yang menggugah selera tetapi juga sebagai pengganti temperatur panas.


Dokter VOC yang juga dokter pribadi Jan Pieterszoon Coen, Jacob de Bondt Alias Bontius pernah menyebut adanya Ricino Brasiliensi atau lada Chili vocato. Menurutnya ini adalah cabai merah atau yang dikenal sebagai cabai Brazil. Orang Brazil sendiri menyebutn cabai Chili lada. Ada juga yang berpendapat bahwa asal kata nama ricino dari recche atau reche yang berasal dari bahasa Portugis. Kata ini mengingatkan kita pada kata rica yang juga mengacu pada cabai atau lombok. Kata ini juga mengingatkan kita pada rica-rica, masakan khas Menado. Namun menurut pendeta P.J Veth kata reche tidak ditemui dalam kamus Portugis. Veth berpendapat bahwa yang disebut Spaanse peper, cabai Spanyol adalah Capsicum alias cabai Brazil. Pendapatnya ini menolak anggapan bila cabai dibawa oleh orang Portugis dari ke Hindia Timur pada akhir abad ke-16.



Pendapat Veth beralasan bahwa cabai pun telah ada sebelumnya. Seperti hal nya yang diungkapkan oleh Arkeolog Titi Surti Nastiti bahwa cabai pada masa Jawa Kuno telah menjadi komoditas perdagangan yang langsung dijual. Bahkan dalam teks Ramayana dari abad ke-10, cabai juga sudah disebut sebagai salah satu contoh jenis makanan.



Namun, setidaknya kata reche atau ritsjes pernah populer pada 1669 yang dapat diketahui dari syair Van Overbeeke di Batavia: Soya, Gengber, Loock en Ritsjes Maeckt de maegh wel scharp en spitsjes (Kedelai, jahe, Bawang putih dan cabai Membuat perut melilit karena pedas dan diaduk-aduk)



Menurut Pendeta Valentijn ada tiga jenis cabai merah yaitu cabai merah besar, cabai merah kecil dan cabai kecil yang berwarna kekuningan.




Ada cerita yang mengerikan berkaitang dengan cabai. Konon, pada akhir abad ke-19, cabai digunakan untuk menghukum kuli kontrak perempuan. Jan Breman dalam Koelies, planters en koloniale politiek, Het arbeidregime op de grootlandbouwondernemingan aan Sumatras Oostkust in het begin van de twintigste eeuw (1992) menuliskan bahwa para kuli perempuan itu diikat di tonggak berposisi salib, lalu kemaluan mereka digosok dengan cabai.



Sebaliknya para budak yang mahir membuat sambal mendapatkan tempat khusus karena disenangi para majikannya. Hal tersebut membuat harga pasaran mereka menjadi cukup tinggi.



Dalam beberapa buku panduan turisme dituliskan peringatan kepada para calon turis agar berhati-hati dalam menyantap sambal yang pedas karena bisa mempengaruhi kesehatan perut.



Namun, tetap saja ada turis yang tetap nekat menyantap sambal. Seperti pengalaman dari Justus van Maurik, pengusaha cerutu asal Amsterdam yang mengunjungi Batavia akhir abad ke-19. I



Salah satu dari hidangan dalam rijsttafel yang menarik perhatian saya adalah Spaanse peper (lada Spanyol/cabai rawit). Suatu kali saya pernah melihat seorang nona muda dengan pipinya yang kemerahan menikmati lada spanyol seperti menikmati permen bon-bon. Matanya tidak berair. Rasanya, saya tak akan bisa menikmati hidangan itu seperti dirinya karena saya pernah merasakan pedasnya Lombok setan itu. Mulut saya terbuka dan mata sepertinya mau keluar karena rasa panas dan pedas. Rasanya mau meledak. Ini semua gara-gara rasa penasaran dan bisikan pelayan yang menawari saya sambil berbisik: Sambal, toewan?, ungkap Spaanse peper.



Sama hal nya pengalaman jurnalis perempuan yang juga seorang guru, Augusta de Wit yang juga mengunjungi Batavia. Kali pertama mencicipi sambal, menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Bibirnya langsung gemetar kepedasan, leher terasa panas seperti terbakar, sementara itu air mata bercucuran. Untunglah ada seorang pengunjung yang iba dan menyarankan agar ia menaruh sedikit garam di lidah. Nasihat itu manjur, tak lama kemudian siksaan itu berakhir. Sambil terengah-engah, ia bersyukur ia masih hidup. Ia pun bersumpah tidak mau mencoba rijsttafel lagi. Namun, ternyata sumpahnya tidak bertahan lama. Justru Ia malah suka dan terbiasa dengan hidangan pedas itu.



Louis Couperus dalam Oostwaarts (1992, 1924) mengingatkan para turis yang belum pernah mencicipi dasyhatnya sambal oelek untuk berhati-hati. Sebaiknya, tulis Couperus, sambal itu jangan dicampur di nasi, tetapi letakkan di pinggir piring. Lalu Setiap suap nasi yang diiringi daging ayam, sapi atau ikan dicocolkan sedikit sambal.



Selain garam, untukk menghilangkan rasa pedas di mulut, dianjurkan meneguk susu, yoghurt. Minum air apalagi air es. bergelas-gelas air tak akan mampu memadamkan panasnya cabai. Selain susu, bisa juga dengan mengunyah roti, kerupuk, nasi.



Dalam buku resep lama, Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek karya J.M.J Catenius van der Meijden (1903) yang merupakan buku pegangan wajib para perempuan Belanda sebelum datang ke Hindia, tercantum resep Sambal Bajak. Sambal bajak adalah sambal yang berpenampilan kasar, persis sawah yang baru dibajak. Ada juga Sambal Serdadu, sambal terasi yang khusus disiapkan untuk bekal para serdadu pada saat ekspedisi atau bertempur. Bahkan pada masa itu, para keluarga Indo ada yang gemar mengoleskan sambal sebagai beleg (isi roti) di atas rotinya.





(Sumber: Sejarah Bangsa Indonesia, Indonesia Indonesia, dan berbagai sumber lainnya sebagai bahan referensi perbandingan; Sumber gambar: Berbagai sumber)

sumber : kaskus

Sambal Bajak

kalau kita sering makan di warung terutama warung warung tegal pasti tidak asing dengan yang namanya sambal bajak, sambal yang bercirikhas sedikit pedas dan manis ini sangat cocok sebagai stimulan untuk meningkatkan nafsu makan kita

http://lhermanto-resepkeluarga.blogspot.com/


kalau kata orang jaman dulu kenapa dinamakan sambal bajak karena sebenarnya sambal ini sering di bawa ibu ibu petani yang mengantarkan masakan untuk pak tani yang sedang membajak sawah sehingga dengan ditambah sambal ini maka nafsu makan pak tani meningkat tanpa harus kesakitan perut atau bingung cari minum kan di sawah jarang ada air buat minum

bagi yang penasaran bagaimana cara membuat sambal bajak, berikut ini caranya mudah kok

jadi sambal bajak ada dua tahapan ada yang ditumis dahulu dan ada yang langsung di uleg

bahan untuk ditumis


  • Cabai Keriting sesuai dengan porsi dan selera
  • bawang merah / brambang 2 siung/buas pilih yang agak besar
  • buah tomat dengan ukuran sedang
  • minyak goreng secukupnya untuk menumis
masukan bahan bahan diatas kedalam minyak yang mulai panas lalu di tumis sampai sedikit layu dan pindahkan ke dalam coek atau uleg uleg dan tambahkan garam, terasi sangrai, gula merah dan air asam jawa lalu siap dihaluskan

setelah jadi sambal bajak siap dinikmati cocok dengan berbagai makanan termasuk gorengan


salam sambal

Senin, 06 Juli 2015

Bell Pepper alias Paprika


Bell Pepper atau yang kita kenal dengan nama paprika merupakan jenis cabai atau lombok yang memiliki SHU sekita 0 alias cabai yang tidak memiliki rasa pedas malah cenderung ke manis, jenis cabai ini juga dikenal dengan nama Jon's head atau pepper (Bukan Lada ya?) biasanya penyebutan ini untuk daerah Ingris, Kananda atau Irlandia sedangkan d daerah India, Pakistan, Bangladesh, australia atau singapura biasa disebut capsicum
Bell Peper atau Paprika merupakan tanaman yang memiliki nama latin Annuum Capsicum tanaman yang bisa memiliki berbagia varian warna antara lain , Hiaju, Kuning Merah, coklat , putih maupun ungu.

 
pixabay.com


bell pepper memiliki kandungan Vitamin C dan Likopen yang tinggi
pixabay.com
paprika sangat cocok untuk membuat makanan semisal sate atau oseng oseng

Sumber : wikipedia & berbagai referensi

Rabu, 01 Juli 2015

Sambel Pecel

Kalau kita sedang puasa sangat dianjurkan makan makanan  yang memiliki serat tinggi salah satunya sayuran, makanan khas Indonesia yang kaya serat salah satunya Pecel,  

Pecel telah menjadi makanan iconic terutama untuk daerah Jawa Timur ada pecel malang, pecel Kediri, pecel madiun, masih ada lagi pecel gambringan, jadi pecel ini sudah menjadi banyak variasinya, saat ini si sambal ingin membahas pecel standar alias pecel reguler


bagaimana cara membuat pecel ala si sambel :
sambal pecel

Sayuran yang dibutuhkan antara lain :

  • Kacang Panjang si sambel sarankan di potong potong pakai tangan karena rasanya lebih sedap direbus secukupnya
  • Tauge atau kecambah direbus juga
  • Daun bayam di rebus sebentar
  • Daun turi rebus
  • Daun kubis/ kol yang sudah direbus

Bahan baku Sambal Pecel untuk 2 Porsi

  • 500 gr kacang tanah, goreng, haluskan
  • Daun jeruk secukupnya, iris halus
  • 2 sdm air asam
  • 600 ml air
  • Cabai rawit merah sesuai selera
  • 1 siung bawang putih
  • kencur sesuai selera juga
  • 3 sdm gula merah iris
  • 1 sdm makan garam

Cara membuat

  1. Campur kacang tanah halus dengan bumbu lainnya, haluskan kembali. Campur dengan air asam. Lalu haluskan hingga merata.
  2. Tata sayuran tersebut hingga cantik dan siram dengan sambal pecel bkinan kita
  3. Sambal pecel siap disantap tapi ingat nunggu buka ya?

Untuk lebih nikmatnya bisa ditambahkan lauk tempe atau peyek pasti menambah nikmatnya santapan nasi pecel nya

Salam Pecel

 si sambal